Pemimpin Binatang

Pemimpin sering kali memiliki hak kuasa penuh. Akan tetapi, hak kuasa itu tak selamanya dapat berjalan sesuai dengan kehendak dari si pemilik kuasa. Jika pemimpin tidak dapat berlaku adil terhadap orang yang dipimpinnya, maka pemusuhan serta perlawanan dapat saja terjadi. Hal itu dapat terwujud bersifat secara halus dalam bentuk cemohan atau dalam bentuk kasar, penyerangan secara langsung.
George Orwell, penulis yang lahir di India telah memberikan gambaran kepada kita tentang akibat yang diterima oleh seorang pemimpin yang tidak dapat memperlakukan bawahannya secara adil. Dengan bukunya yang berjudul Animal Farm, ia mengungkapkan kepemimpinan seorang yang memiliki binatang ternak, ia memimpin para bintang dalam bentuk yang tak sewajarnya, hingga dapat disebut sebagai penindasan untuk binatang.
Di situ, Orwell memberikan peringatan kepada kita sebagai manusia yang lebih diunggulkan dibandingkan dengan makhluk lainnya, khususnya hewan. Karena pada hakikatnya manusialah yang diberi kepercayaan sehingga ia diberi kelebihan dibandingkan yang lainnya untuk menjadi pemimpin di dunia. Maka, bila ada orang tidak dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik, pantaslah bila ada semacam pemberontakan.
Di dalam buku Animal Farm ini, kita disuguhkan tiga pemimpin binatang dengan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Pemimpin pertama, Jones. Ia, merupakan orang yang memimpin binatang dengan sesuka hatinya, hingga muncul propaganda dari tetua bintang untuk melakukan pemberontakan. Ketika waktu pemberontakan tiba, yang dilakukan oleh para binatang ialah mendobrak pintu kandang, dengan usaha bersama akhirnya Jones bersama para perkerjanya berhasil terusir dari peternakannya, hingga nama peternakannya pun diganti para binatang dengan nama “Peternakan binatang”.
Dari penguasaan tersebut, Snowball, seekor babi menjadi pemimpin dari para binatang. Di masanya, ia berhasil merumuskan prinsip-prinsip Binatangisme ke dalam tujuh perintah. Di sinilah Snowball memulai kepemimpinannya kepada para binatang lainnya. Dia merupakan pemimpin yang pandai berbicara serta merancang strategi perang. Pernah suatu ketika terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Jones. Akan tetapi, berkat strategi yang rancang oleh Snowball, akhirnya Jones berhasil dipukul mundur.
Selain Snowball, ada juga seekor babi yang juga mempunyai pengaruh cukup besar dikalangan para binatang. Ia adalah Napoleon. Ia merupakan babi yang bertipe tidak banyak bicara tetapi dikenal biasa memaksakan keinginannya. Selalu ada perselisihan diantara mereka berdua, hingga perselisihan itu berujung pada pengusiran Snowball yang dilakukan Napoleon dengan bantuan sembilan anjing yang telah ia asuh sejak kecil.
Biasanya, berganti pemimpin beda pula konsep yang akan diterapkannya dalam meminpin. Begitu dengan Napoleon, ketika ia menjadi pemimpin para bintang di peternakan semua peraturan yang dulunya disepakati bersama pada saat Snowball memimpin, kini telah dirubah. Yang lebih fatal lagi adalah adanya jalinan hubungan antara manusia dengan para manusia. Karena telah disepakati oleh semua binatang dipeternakan bahwa “empat kaki baik, dua kaki buruk”. Yang berarti berhubungan dengan manusia merupakan hal yang dilarang.
Saat kepemimpinannya, semua kacau. Tak sebagus saat Snowball memimpin peternakan. Disaat semua keadaan serba tak menentu dan adanya pembedaan status sosial dikalangan para binatang, khususnya para babi yang berlaku semenang-menang dengan menganggap dirinya sebagai kelas atas. Saat itu penulis berharap Snowball hadir untuk melakukan perlawanan kepada Napoleon dan merubah tatanan yang telah dirubah sewaktu Napolen memimpin. Akan tetapi, harapan itu tak terwujud.
Buku Orwell ini mampu membuat pembaca untuk tak berhenti membacanya. Karena cerita yang dibuatnya sungguh membuat kita sadar betul tentang perilaku-perilaku pemimpin dalam menjalankan amanatnya. Buku ini menarik sekali, patut untuk dibaca dan didongengkan kepada semua kalangan. Begitu.
Ulasan dari buku George Orwell, Animal Farm.

Komentar

Postingan Populer